Selasa, 20 November 2012
Air Mata Langit
Bismillahir Rohmanir Rohiim..
Titik-titik hujan...
Seakan ingin menyampaikan bahwa langit pun tengah bersedih
Awan yang senantiasa menyertai pun tak lagi bisa bertahan dengan kesedihannya
Akhirnya berjatuhanlah tetes-tetes hujan...
Yaa semua sedang bersedih
Bahkan alam pun turut menampakkan kesedihannya
Apa penyebabnya?..
Karena tanah Islam sedang dirusak ketenangannya
Tanah Islam sedang dijajah oleh musuh-musuh Alloh
Mereka merasa punya hak untuk itu
Mereka tidak takut kepada Alloh
Mereka sangat yakin akan perbuatan yang diperturutkan oleh hawa nafsunya
Mereka hanya tahu kehidupan dunia sepertinya...
Penyerangan dengan semena-mena
Penyerangan yang tak mengenal usia
Penyerangan yang membabi buta
Sungguh nurani mereka telah tertutupi oleh nafsu
Apa yang kalian dapatkan dengan itu?..
Kesenangankah?..
Ketentramankah?..
Dunia?..
Yaa Alloh...Engkau-lah Yang Maha memberi pertolongan
Kami yakin dan percaya akan pertolongan-Mu
Pertolongan yang tidak hanya berlaku di dunia
Pertolongan yang juga akan berlaku di akhirat
InsyaAlloh...InsyaAlloh...InsyaAlloh...
Yaa Alloh... kami yakin akan itu...
Yaa Alloh...
semoga Engkau berkenan memberi kami kesabaran atas ujian ini, aamiin
semoga Engkau berkenan memberi kami ketabahan atas musibah ini, aamiin
Yaa Alloh...
Jadikanlah para mujahid-mujahidah yang wafat
sebagai syahid-syahidah yang akan Engkau ganjar dengan surga-Mu, aamiin
Yaa Ilaahi Robbi...
Perkenankanlah do'a-do'a kami
Karena hanya Engkau-lah tempat kami memohon dan meminta pertolongan
aamiin Yaa Alloh... Allohumma aamiin...
Minggu, 11 November 2012
NGUSIR TIKUS
Bismillahir
Rohmanir Rohiim...
Kejadian lucu hari ini...
Bertandang ke
rumah teman (Mba’ Bayu sebutan Fahni untuknya, salah satu teman kerja di
Puskesmas Tanjung Aru yang suaminya juga termasuk teman kerja, K’Herdi alias
Bapak Zahra, karena anak meraka bernama Zahra) setelah mengantarkan makanan
pasien. Ada kejadian lucu (hahaha). Sewaktu duduk-duduk di dekat dapur teman
sambil membaca sebuah buku yang tidak selesai-selesai membacanya (padahal
hitungannya tipis aja, hufft males dipiara, ckckckck), teman sedang
mengulek bumbu untuk membuat “sambal
tumpang”. Teman cerita kalau tikus yang masuk ke dapurnya dari pembuangan
kamar mandi masih saja belum keluar-keluar. Hahh?..
masih ada tikusnya mba’?.. Yaa, mau bagaimana lagi, saya kan geli sama tikus
(kata teman Fahni). Suaminya pun sama, geli dengan tikus, makanya tikusnya
tidak diusir-usir.
Ya udah,
karena gemes plus geregetan, akhirnya Fahni berdiri dari dudukan dan langsung
menuju dapurnya untuk mengusir si tikus. Fahni ambillah barang-barang teman
satu persatu yang berada di bawah meja (tikusnya sembunyi di dekat-dekat kardus
yang ada di bawah meja makan katanya). Teman langsung lari sambil mengangkat
ulekan plus tatakannya keluar dari dapur dan langsung naik ke atas kursi yang berada
di ruang tengah rumahnya (hihihi, pemandangan yang lucu). Lanjut cerita
angkat-angkat barangnya, setelah barang-barang yang berada di sekitar kardus
terakhir (yang Fahni perkirakan sudah dijadikan sarang karena sudah bolong
pinggirannya) Fahni angkat, Fahni seretlah kardus itu agak keluar dari bawah
kolong meja, sreeeett...kaget!!! Waaah tikusnya lari keluar kardus dua ekor (induk
dan anaknya, ckckckck... tikusnya sudah beranak sekalinya), lucunya ada seekor
lagi anaknya yang sempat mandangin Fahni sebelum dia lari juga (iiiiii, gemes
dech ma anak tikus itu).
Tikus itu
ternyata lari ke sekitar box pendingin makanan (kenapa ada box pendingin
makanan?.. karena sayang kalau kami membeli kulkas untuk di bawah ke Tanjung
Aru yang listriknya hanya berlaku 12 jam, jadi kami hanya membeli box yang
diisi dengan es batu sebagai alat pendingin. Box putih ini juga biasa digunakan
sebagai penyimpanan ikan bagi para pedagang ikan, dengan ukuran yang lebih besar
biasanya) yang ada di depan meja makan. Mulai lagi mindah-mindahkan barang yang
ada di sekitar box itu. Sewaktu mau menggeser box itu, si induk lari keluar
dapur menuju ruang tamu teman, kami pikir dia sudah mau langsung keluar,
sekalinya dia masih bersembunyi di dekat printer yang berada di ruang tamu. Fahni
pun mendatanginya ke sana, eeee... lari lagi ke dapur dia. Kembali lagi ke dapur Fahni mengejarnya, “ada di belakang ember air tante” (teman memanggil Fahni tante, untuk
membiasakan anaknya yang masih kecil mendengarnya dan ikut memanggil Fahni
tante). Ember air itu berada di samping box makanan tadi. Jadilah Fahni
mendekat ke ember itu. Lah, tikusnya lari lagi keluar ke ruang tamu, Fahni ke
ruang tamu lagi. Sampai tiga kali kejadian yang sama, dapur-ruang tamu, dan
yang ketiga kalinya baru si induk lari keluar rumah melalui pintu depan.
Mulailah
berburu anak tikus, waktu si induk tikus tadi keluar dari belakang box makanan,
Fahni sempat melihat ke sana (ke belakang box), ada anak si tikus di sana,
jadilah Fahni merapatkan box itu ke dinding sebagai upaya untuk menjepitnya
agar tidak lari sementara Fahni kejar si induk tadi. Setelah induknya keluar,
kembali lagi Fahni ke depan box itu, Fahni dorong-doronglah box itu pakai kaki,
terdengar suara anak tikus (sambil melakukan itu, Fahni berkata “maaf yach tikus, masalahnya kalau kalian
tidak dimusnahkan dari dapur ini, kami
bisa terkena penyakit”. Tikus bisa mengakibatkan kita terkena
penyakit Leptospirosis, yang lebih
dikenal dengan istilah penyakit pes).
Karena sudah kepanasan plus keringatan setelah kejar si induk, Fahni memutuskan
nanti setelah makan siang baru lanjutkan untuk mengeluarkan si anak tikus dari
jepitan box itu. “Mba’, sms Bapak Zahra
donk, laper nich makanannya belum dibawain sampai sekarang”(tadi sebelum
mengejar tikus, kami minta tolong pada Bapak Zahra untuk membelikan nasi goreng
di salah atu warung makan yang ada di Tanjung Aru), “iya...iya, tunggu sebentar yach Bu’”. Jadilah Mba’ Bayu menelfon
Bapak Zahra, bukannya sms seperti yang Fahni minta. “Iya...iya ini sudah di jalan ini” (kata Bapak Zahra di telfon
sewaktu Mba’ Bayu telfon). Tidak lama kemudian, Bapak Zahra pun datang dengan
membawa pesanan kami, langsung saja Fahni duduk di ruang tengah (setelah
mencuci tangan terlebih dahulu. cuci tangan dulu yach sebelum makan, jangan lupa pakai sabun) karena
Mba’ Bayu sudah menyiapkan piring dan sendok untuk kami berdua pakai. Fahni raih
kantongan nasi yang ada di depan Fahni, Fahni keluarkan dari kantongan dua bungkusan
nasi ke piring kami masing-masing. Jadilah kami
makan siang tanpa Bapak Zahra, karena katanya dia masih kenyang.
Alhamdulillah,
hilang lagi satu kekhawatiran di dunia
ini... Perut sudah selesai diisi. (Alhamdulillah salah satu tanggung jawab pada
tubuh sudah tertunaikan). Nasi goreng di warung itu memang terkenal dengan
porsinya yang banyak dengan harga yang terjangkau sekali (alias murah banget),
tapi porsi murah meriah itu yach memang standar, nasinya yang banyak daripada
lauknya (hihihi).
Selesai memanjakan
diri dengan makanan, kembali Fahni menengok si anak tikus, Cuma mengecek apa si
anak masih adda di belakang box. Yup, ternyata masih ada. Fahni tidak langsung
mengeksekusinya, melainkan berjalan ke pintu depan untuk merasakan sejuknya
angin yang bertiup (serius udaranya terasa sangat panas siang ini). Setelah merasa
cukup menghirup udara segar dari luar dan merasakan sejuknya buaian angin, kaki
pun kembali melangkah ke dapur, “Mba’
ayo, liatin lagi tikusnya”, “oke”.
Kembali Mba’ Bayu naik ke atas kursi (hihihi) untuk melihat akan lari ke mana
anak tikus itu. Fahni pun menarik box ke arah depan, terlihatlah dua anak tikus
dibelakangnya, satu anak tikus ternyata telah mati (penyot ketindihan box, agak
sedih melihatnya, tapi mau bagaimana lagi?.. hikz), satunya lagi juga sudah
agak kewalahan tapi masih sanggup melarikan diri lagi ke sudut bawah meja
makan. Fahni pun menghampirinya ke sana, menarik jeregen minyak makan yang
masih ada di sudut bawah meja, dia pun berusaha lari ke sisi kiri meja (tadi di
sudut kanan bawah meja), tapi hap!!! Fahni pun berhasil menangkapnya dengan
tangan yang sudah Fahni lapisi dengan kantongan kecil. Setelah dapat, Fahni
langsung melemparkannya jauh-jauh ke belakang rumah Mba’ Bayu (maaf yach tikus...batinku). tinggal satu
lagi anaknya yang sudah jadi bangkai, langsung saja Fahni ambil dan
melemparkannya juga ke belakang melalui pintu belakang yang ada di dapur.
Alhamdulillah...
akhirnya selesai juga mengeksekusi tikus-tikus yang ada di rumah Mba’ Bayu. Kata
Mba’ Bayu, “andai nda ada tante, nda tau
sudah beranak pinak kaya’ mana nanti?”, Fahni yaaa senyum-senyum aja. Jadi ingat waktu di
kost-an yang dulu juga sering ngejar-ngejar tikus (^_^). Alhamdulillah di kost
yang sekarang tidak ada tikusnya, sempat ada dulunya (awal-awal pindah ke situ),
tapi sudah diblokade jalannya untuk naik bersarang di atas palpon kost-an itu. Yup!!!
Diblokade sama suamiku tersayang waktu bulan Romadhon kemarin. Alhamdulillahi
Robbal’aalamiin...
Sudah dulu yach
cerita untuk hari ini, insyaAlloh lain kali kita lanjutkan dengan cerita yang
tidak kalah serunya...aamiin
^_^
*Fahni*
11 November 2012
19:42 pm
INGIN SAJA
Bismillahir Rohmanir
Rohiim...
Entah
kenapa dorongan hati sangat ingin untuk mengetik di atas keyboard ini. Padahal ingin
menulis(dalam hal ini mengetik) apa juga, nda jelas!!! Hehehe
Ada tulisan
yang sebenarnya sangat ingin untuk Fahni lanjutkan, tapi rasa-rasanya masih
ingin berpikir santai-santai saja untuk saat ini. Dah tengah malam lagi,
ckckckck...
Sebenarnya
tadi Fahni dah tidur, tapi karena terbangun dan netbook ini masih dalam status
OL, akhirnya membuka-buka lagi halama-halaman yang Fahni minati. Eeee tak
tahunya upload-an yang tadi belum selesai (gedubrak!!!), giliran selesai malah
loding lagi dan akhirnya gagal (gedubrak banyak kali!!!). Sungguh malam ini
diuji kesabaran lewat netbook ini, ckckckck...
Yup,
kita memang harus bisa selalu sabar dalam menghadapi setiap kondisi, jangan
karena apa yang tidak kita inginkan terjadi, kita pun jadinya sibuk mengumpat,
baik secara lisan maupun membatin, ada Alloh Yang Maha Mengetahui segalanya
lhooo, ayooo... Lebih baik kita bertakbir “Allohu Akbar” atau pun menyebut Asma
Alloh SWT lainnya untuk meredakan emosi kita yang ingin dikuasai oleh hawa
nafsu, atau banyak-banyak istigfar pun insyaAlloh lebih manfaat untuk ruhani
kita, aamiin...
Akhirnya,
marilah menjaga hati (jagalah hati...jangan kau kotori...jagalah hati...lentera
hidup ini... Lah, ko’ malah nyanyi yach?.. hehehe) kita dengan lebih banyak
berdzikir dan istigfar, insyaAlloh hati akan menjadi lebih tenang dan lebih
hidup, aamiin Yaa Alloh... Allohumma aamiin...
“...Yaa
Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat,
Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik” (QS. Al-Mu’minuun), aamiin Yaa
Alloh... aamiin aamiin aamiin Yaa Robbal’aalamiin...
Semoga manfaat untuk
saudari-saudaraku fillah, insyaAlloh aamiin...
^_^
Fahni
11 November 2012
0:51 am
(ikutan format adikku Fuzah sayang)
Sabtu, 10 November 2012
Seorang Adik
Bismillahir Rohmanir Rohiim...
Fahni baru beberapa kali bertemu dengannya. Belum sampai terhitung lima kali, baru empat kali pertemuan sepertinya. Namun entah kenapa rasanya seperti sudah sangat lama mengenalnya.
Di facebokk awal Fahni mengenalnya, bertanya-tanya siapa ini?.. Setelah melihat ada teman yang sama dan ternyata itu adikku, maka Fahni pun menerimanya. Awalnya biasa-biasa saja perkenalan kami, bertegur sapa di inbox, kemudian saling bertukar nomor HP yang akhirnya sering sms-an. Sungguh perkenalan yang prosesnya sangat cepat tanpa Fahni duga.
Pertemuan yang pertama dengannya kalau tidak salah pada awal bulan Mei lalu dan ternyata hari itu adalah hari jadinya. Sebenarnya saat itu sungguh Fahni merasa tidak enak karena tidak mengecek tanggal, jadinya tidak ada persiapan untuk menyambut pertemuan saat itu sekaligus hari jadinya (tolong maafkan kakak), mau bagaimana lagi, akhirnya Fahni bawa santai saja.
Pertemuan awal kami bagi Fahni itu sangat berkesan, kenapa? Saking asyiknya kami berdua bertukar cerita, Suami Fahni tersayang sampai sempat terlupakan kalau sedang menyertai kami(tolong maafkan istrimu ini Pangeranku) ^_^
Kami asyik saat makan bersama sampai pada akhirnya Fuzah (Mahfuzah Hazirah, 24 th) mengajakku untuk foto bareng di sekitar situ(kami janji bertemu di Makassar Town Square, atau yang lebih di kenal dengan sebutan M-Tos). Sewaktu berfoto, sepertinya Fuzah masih agak malu-malu dengan kakaknya ini, jadinya terlihat di foto kalau Fuzah masih berusaha menyesuaikan diri. Karena dari awal Fuzah agak kaku, jadinya Fahni pun jadi ikutan kaku, padahal Fahni ini paling narsis orangnya kalau sudah berhadapan dengan yang namanya kamera, ^_^.
Selesai foto bersama, kami pun akhirnya saling berucap salam( Fuzah, kakak lupa waktu itu Fuzah yang ada janji sampai keburu jalan pulang atau bagaimana yach?). Setelah pertemuan yang menyenangkan itu, kami pun lebih sering bertukar sms, kadang telfonan (Fahni jarang menelfonnya karena agak tidak enak kalau-kalau sampai mengganggu, sebab Fahni tahu dari sms-nya kalau Fuzah banyak kegiatan (sungguh anak yang luar biasa).
Yaa Alloh... sungguh Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Engkau telah berkenan mengirimkan seorang adik yang Fahni tidak tahu dia sampai akhirnya Engkau pertemukan kami dalam jalinan persaudaraan yang terhitung baru, tapi terasa sudah sangat melekat di hati sangat...sangat lama..
Alhamdulillahi Robbil'aalamiin.... puji syukur hamba panjatkan ke hadirat-Mu Yaa Ilaah, karena telah mengirimkannya, mengirimkan seorang adik yang penuh kasih terhadap kakaknya yang tidak ada hubungan darah dengannya.
Yaa Alloh... semoga Engkau berkenan semakin mengeratkan jalinan persaudaraan ini karena Engkau Yaa Robb... aamiin Yaa Alloh... Allohumma aamiin...
Fahni baru beberapa kali bertemu dengannya. Belum sampai terhitung lima kali, baru empat kali pertemuan sepertinya. Namun entah kenapa rasanya seperti sudah sangat lama mengenalnya.
Di facebokk awal Fahni mengenalnya, bertanya-tanya siapa ini?.. Setelah melihat ada teman yang sama dan ternyata itu adikku, maka Fahni pun menerimanya. Awalnya biasa-biasa saja perkenalan kami, bertegur sapa di inbox, kemudian saling bertukar nomor HP yang akhirnya sering sms-an. Sungguh perkenalan yang prosesnya sangat cepat tanpa Fahni duga.
Pertemuan yang pertama dengannya kalau tidak salah pada awal bulan Mei lalu dan ternyata hari itu adalah hari jadinya. Sebenarnya saat itu sungguh Fahni merasa tidak enak karena tidak mengecek tanggal, jadinya tidak ada persiapan untuk menyambut pertemuan saat itu sekaligus hari jadinya (tolong maafkan kakak), mau bagaimana lagi, akhirnya Fahni bawa santai saja.
Pertemuan awal kami bagi Fahni itu sangat berkesan, kenapa? Saking asyiknya kami berdua bertukar cerita, Suami Fahni tersayang sampai sempat terlupakan kalau sedang menyertai kami(tolong maafkan istrimu ini Pangeranku) ^_^
Kami asyik saat makan bersama sampai pada akhirnya Fuzah (Mahfuzah Hazirah, 24 th) mengajakku untuk foto bareng di sekitar situ(kami janji bertemu di Makassar Town Square, atau yang lebih di kenal dengan sebutan M-Tos). Sewaktu berfoto, sepertinya Fuzah masih agak malu-malu dengan kakaknya ini, jadinya terlihat di foto kalau Fuzah masih berusaha menyesuaikan diri. Karena dari awal Fuzah agak kaku, jadinya Fahni pun jadi ikutan kaku, padahal Fahni ini paling narsis orangnya kalau sudah berhadapan dengan yang namanya kamera, ^_^.
Selesai foto bersama, kami pun akhirnya saling berucap salam( Fuzah, kakak lupa waktu itu Fuzah yang ada janji sampai keburu jalan pulang atau bagaimana yach?). Setelah pertemuan yang menyenangkan itu, kami pun lebih sering bertukar sms, kadang telfonan (Fahni jarang menelfonnya karena agak tidak enak kalau-kalau sampai mengganggu, sebab Fahni tahu dari sms-nya kalau Fuzah banyak kegiatan (sungguh anak yang luar biasa).
Yaa Alloh... sungguh Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Engkau telah berkenan mengirimkan seorang adik yang Fahni tidak tahu dia sampai akhirnya Engkau pertemukan kami dalam jalinan persaudaraan yang terhitung baru, tapi terasa sudah sangat melekat di hati sangat...sangat lama..
Alhamdulillahi Robbil'aalamiin.... puji syukur hamba panjatkan ke hadirat-Mu Yaa Ilaah, karena telah mengirimkannya, mengirimkan seorang adik yang penuh kasih terhadap kakaknya yang tidak ada hubungan darah dengannya.
Yaa Alloh... semoga Engkau berkenan semakin mengeratkan jalinan persaudaraan ini karena Engkau Yaa Robb... aamiin Yaa Alloh... Allohumma aamiin...
...........bersambung......
pasalnya tidak keliatan tulisannya di layar... hikz...
^_^
Jumat, 09 November 2012
Jum'at Mubarok dan Al-Kahfi
Bismillahir Rohmanir Rohiim...
Hari Jum'at merupakan hari raya Ummat Muslim tiap
pekannya. Kenapa disebut sebagai hari perayaan?.. Karena hari Jum'at adalah
hari setelah diangkatnya ke langit amalan harian manusia, yaitu hari Kamis.
Olehnya itu, kita dianjurkan memperbanyak sholawat untuk Baginda Rosulullah
Shollollohu 'Alaihi Wasallam dan keluarganya. Tidak hanya itu, banyak
anjuran-anjuran lainnya yang sebenarnya telah diajarkan oleh Rasulullah SAW,
tapi karena saya selaku hamba Alloh SWT yang amat sangat terbatas ilmunya, belum
dapat lebih banyak memaparkannya, semoga di kemudian hari bisa lebih baik lagi,
aamiin..
Selain memperbanyak sholawat, kita juga disunnahkan
membaca surah Al-Kahfi. Di dalamnya bercerita tentang pemuda-pemuda Kahfi yang
ditidurkan selama 300 dan 9 tahun lamanya setelah mereka mendapat ilham dari
Alloh SWT untuk bersembunyi ke dalam Kahfi(gua) dari orang -orang yang ingin
membunuh mereka karena telah bertauhid atas Alloh Yang Maha Satu. Di dalam gua
itu mereka berdo'a "Ya Tuhan kami.
Berikanlah kami rahmat dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi
kami dalam urusan kami" (QS. Al-Kahfi: 10).
Pada ayat 23 dan 24 Surah ini diperintahkan untuk
kita bahwa jangan sekali-kali kita menjanjikan sesuatu sebelum mengatakan
insyaAlloh "...Dan ingatlah kepada
Tuhan-mu apabila engkau lupa dan katakanlah, mudah-mudahan Tuhan-ku akan
memberi petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat kebenarannya daripada
ini" (QS.Al-Kahfi:24).
Sungguh banyak pelajaran yang bisa kita petik dari
Surah Al-Kahfi, saya sangat ingin berbagi dengan saudari-saudaraku fillah
tentangnya, tapi apalah daya diri ini, masih sangat terbatas ilmunya untuk bisa
menguak dahsyatnya kandungan di dalamnya.
Dalam ayat 32-44 dikisahkan tentang dua orang
laki-laki, seorang itu adalah laki-laki sombong yang sering membanggakan apa
yang dimilikinya kepada kawannya yang beriman (laki-laki seorang lagi). Si
sombong membangga-banggakan harta dan pengikutnya sampai-sampai berani
mengatakan bahwa hartanya tidak akan pernah habis. Dia pun merasa yakin bahwa
sekiranya dia dikembalikan kepada Tuhannya, maka dia akan memperoleh harta yang
lebih banyak lagi dari yang dia dapatkan di dunia. "Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap
dengannya, apakah engkau ingkar kapada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari
tanah, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna? Tetapi
aku(percaya bahwa), dialah Alloh, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan
Tuhanku dengan sesuatu pun" (QS. Al-Kahfi:37-38). Akhirnya si
laki-laki sombong mendapatkan murka Alloh SWT dengan dimusnahkannya seluruh
hartanya, hingga akhirnya dia mengatakan penyesalan tentang apa yang telah
dilakukannya sambil berkata "betapa
sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun"
(QS. Al-Kahfi:42).
Hanya Alloh saja tempat kita memohon pertolongan dan
hanya kepada Alloh semuanya akan kembali, juga hanya Alloh sebaik-baik yang
memberi balasan.
Harta dan
anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amal kebajikan yang
terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik
untuk menjadi harapan (QS. Al-Kahfi: 46). Ayat ini menampilkan bahwa amal kebajikan yang
secara berlanjut lebih baik dari harta dan anak-anak, tapi itu bukan berarti
bahwa kita tidak dianjurkan untuk mencari rezki berupa harta dan keturunan,
melainkan sebaiknya harta dan keluarga menjadi media kita untuk mendekat
pada-Nya, menjadi media untuk mengejar keridhoan-Nya. Misalnya, kita diamanahkan
telepon genggam (lebih ngetren dengan istilah Handphone, alias HP). Saat kita
diamanahkan HP, kita gunakan untuk apa saja?.. Kita gunakan untuk maksiat atau
untuk beribadah?.. Seperti kita juga diamanahkan keluarga (kita persempit
Suami, Istri atau anak), apakah anak kita itu menjadikan kita semakin dekat
dengan Pencipta-nya atau malah menjauh karena disibukkan dengan mengurusnya
saja?.. Mencurahkan seluruh perhatian hanya untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikologi umum saja, tanpa membekalinya dengan pengetahuan agama.
Tolong pikirkan itu baik-baik. Kita ini berasal dari mana dan akan kembali
kemana? Apa yang telah kita kerjakan? Apa yang telah kita amalkan? Kita gunakan
untuk apa saja yang telah Alloh amanahkan kepada kita?
Masih banyak sebenarnya yang kita bisa telusuri di
dalam Surah Al-Kahfi ini. Semoga saya masih diberi kesempatan di kemudian hari
untuk melanjutkannya dengan ilmu yang
lebih baik lagi, insyaAlloh aamiin...
Semoga tulisan ini
bermanfaat untuk saudari-saudaraku fillah, insyaAlloh... Aamiin...
Jadi, sudahkah Anda
mengkhatamkan Surah Al-Kahfi hari ini?..
^_^
GEMES DECH
Bismillahir Rohmanir Rohiim...
Kenapa judulnya gemes?.. Tanya
Budi... hohoho
Yup... Satu lagi bahan
pembelajaran, kalau mau melakukan sesuatu, cernalah baik-baik hal apa yang
sebelumnya baiknya kita lakukan.
Seperti halnya dalam mengambil
langkah untuk ke depannya. Sebelum memutuskan sesuatu sebaiknya pikir dulu
baik-baik dan usahakan terlebih dahulu tanyakan pada Yang Maha Berkehendak,
karena Dia-lah Yang Maha Bijaksana. Dia-lah Yang Maha Tahu apa yang terbaik
untuk hamba-hamba-Nya, walau banyak dari hamba-Nya yang tidak menyadari itu.
Jadiii... Tolong diingat yach
saudari-saudaraku fillah... Selalu ambil langkah setelah menghadapkannya pada
Yang Maha Bijaksana, OK???
^_^
Salam Ukhuwah...
Semoga tulisan ini bermanfaat, Allohumma aamiin
Salam Ukhuwah...
Semoga tulisan ini bermanfaat, Allohumma aamiin
Kamis, 08 November 2012
Pagi Menggelora... Pagi Menenangkan... Pagi Ketundukan
Bismillahir Rohmanir Rohiim...
Judul tulisan ini sebenarnya diinspirasi dari status seorang kakak di facebook. Bercerita pendek tentang Bung Karno dan Bung Hatta... satunya sering menyemangati dengan ber-api-api, yang satu dengan sikap tenang dan filosifis. Sungguh dua pribadi yang saling melengkapi sebagai rekan perjuangan.
Manusia dalam menjalani kehidupannya tentu tidak bisa sendirian, selalu ada sosok-sosok manusia lainnya yang berperan dalam kehidupannya, walau itu cuma peran kecil saja mungkin. Misalnya saja, kita menginginkan sesuatu berupa benda, sedangkan itu harus diadakan atau dibuat terlebih dahulu, maka kita membutuhkan bahan-bahan untuk membuatnya bukan??? Bahan-bahan itu kita peroleh dari mana?.. Tentu dari orang lain yang memilikinya. ^_^
Manusia dalam hidupnya membutuhkan manusia lainnya yang bisa memotivasi dan juga menenangkannya. Terlebih saat manusia itu jenuh akan hari-hari yang ia lewati. Manusia itu lemah!!! Manusia itu rapuh!!! Manusia butuh tempat untuk bersandar!!!
Karena manusia hanyalah makhluk!!! Hanya makhluk!!!
Olehnya itu, kita sebagai makhluk jangan sombong akan apa yang kita miliki. Kita ini hanyalah makhluk yang diamanahkan kehidupan yang di dalamnya pun penuh dengan amanah lainnya. Sadarlah wahai makhluk-makhluk-Nya... jangan terpedaya oleh musuh-musuh kita yang memang menginginkan kita jatuh terjerembab bersama dengan mereka... naudzubillahi mindzalik
Saudari-saudaraku fillah...
Sungguh diriku menyayangi kalian karena-Nya...
Maka dari itu mari bangkit bersama untuk bermunajat ke hadirat-Nya
Mari bangkit bersama untuk memerangi hawa nafsu kita
Mari bangkit bersama memerdekakan diri kita dari ketundukan terhadap musuh-musuh yang selama ini menginginkan kehancuran kita
Bermuhasabahlah...Bermunajatlah...
Kita punya Alloh... Kita punya Kekasih...
Maka kobarkanlah semangat dalam dada untuk meraih ridho-Nya
Maka tundukkanlah kepala dalam-dalam untuk memohon dengan sangat pertolongan dari-Nya
Hadapkan semua pada-Nya...
Gantungkan semua pada-Nya...
Karena memang hanya DIA tempat kita bertawakkal!!!
semoga tulisan membawa manfaat untukmu saudari-saudaraku fillah...
InsyaAlloh... Allohumma aamiin...
Langganan:
Postingan (Atom)