Selasa, 20 November 2012

Air Mata Langit


Bismillahir Rohmanir Rohiim..

Titik-titik hujan...
Seakan ingin menyampaikan bahwa langit pun tengah bersedih
Awan yang senantiasa menyertai pun tak lagi bisa bertahan dengan kesedihannya
Akhirnya berjatuhanlah tetes-tetes hujan...  

Yaa semua sedang bersedih
Bahkan alam pun turut menampakkan kesedihannya
Apa penyebabnya?..
Karena tanah Islam sedang dirusak ketenangannya
Tanah Islam sedang dijajah oleh musuh-musuh Alloh

Mereka merasa punya hak untuk itu
Mereka tidak takut kepada Alloh
Mereka sangat yakin akan perbuatan yang diperturutkan oleh hawa nafsunya
Mereka hanya tahu kehidupan dunia sepertinya...  

Penyerangan dengan semena-mena
Penyerangan yang tak mengenal usia
Penyerangan yang membabi buta
Sungguh nurani mereka telah tertutupi oleh nafsu

Apa yang kalian dapatkan dengan itu?..
Kesenangankah?..
Ketentramankah?..
Dunia?..

Yaa Alloh...Engkau-lah Yang Maha memberi pertolongan
Kami yakin dan percaya akan pertolongan-Mu
Pertolongan yang tidak hanya berlaku di dunia
Pertolongan yang juga akan berlaku di akhirat
InsyaAlloh...InsyaAlloh...InsyaAlloh...
Yaa Alloh... kami yakin akan itu...

Yaa Alloh...
semoga Engkau berkenan memberi kami kesabaran atas ujian ini, aamiin
semoga Engkau berkenan memberi kami ketabahan atas musibah ini, aamiin

Yaa Alloh...
Jadikanlah para mujahid-mujahidah yang wafat
sebagai syahid-syahidah yang akan Engkau ganjar dengan surga-Mu, aamiin

Yaa Ilaahi Robbi...
Perkenankanlah do'a-do'a kami
Karena hanya Engkau-lah tempat kami memohon dan meminta pertolongan
aamiin Yaa Alloh... Allohumma aamiin...

Minggu, 11 November 2012

NGUSIR TIKUS



Bismillahir Rohmanir Rohiim...

Kejadian lucu hari ini...
Bertandang ke rumah teman (Mba’ Bayu sebutan Fahni untuknya, salah satu teman kerja di Puskesmas Tanjung Aru yang suaminya juga termasuk teman kerja, K’Herdi alias Bapak Zahra, karena anak meraka bernama Zahra) setelah mengantarkan makanan pasien. Ada kejadian lucu (hahaha). Sewaktu duduk-duduk di dekat dapur teman sambil membaca sebuah buku yang tidak selesai-selesai membacanya (padahal hitungannya tipis aja, hufft males dipiara, ckckckck), teman sedang mengulek bumbu untuk membuat “sambal tumpang”. Teman cerita kalau tikus yang masuk ke dapurnya dari pembuangan kamar mandi masih saja belum keluar-keluar. Hahh?.. masih ada tikusnya mba’?.. Yaa, mau bagaimana lagi, saya kan geli sama tikus (kata teman Fahni). Suaminya pun sama, geli dengan tikus, makanya tikusnya tidak diusir-usir.

Ya udah, karena gemes plus geregetan, akhirnya Fahni berdiri dari dudukan dan langsung menuju dapurnya untuk mengusir si tikus. Fahni ambillah barang-barang teman satu persatu yang berada di bawah meja (tikusnya sembunyi di dekat-dekat kardus yang ada di bawah meja makan katanya). Teman langsung lari sambil mengangkat ulekan plus tatakannya keluar dari dapur dan langsung naik ke atas kursi yang berada di ruang tengah rumahnya (hihihi, pemandangan yang lucu). Lanjut cerita angkat-angkat barangnya, setelah barang-barang yang berada di sekitar kardus terakhir (yang Fahni perkirakan sudah dijadikan sarang karena sudah bolong pinggirannya) Fahni angkat, Fahni seretlah kardus itu agak keluar dari bawah kolong meja, sreeeett...kaget!!! Waaah tikusnya lari keluar kardus dua ekor (induk dan anaknya, ckckckck... tikusnya sudah beranak sekalinya), lucunya ada seekor lagi anaknya yang sempat mandangin Fahni sebelum dia lari juga (iiiiii, gemes dech ma anak tikus itu).

Tikus itu ternyata lari ke sekitar box pendingin makanan (kenapa ada box pendingin makanan?.. karena sayang kalau kami membeli kulkas untuk di bawah ke Tanjung Aru yang listriknya hanya berlaku 12 jam, jadi kami hanya membeli box yang diisi dengan es batu sebagai alat pendingin. Box putih ini juga biasa digunakan sebagai penyimpanan ikan bagi para pedagang ikan, dengan ukuran yang lebih besar biasanya) yang ada di depan meja makan. Mulai lagi mindah-mindahkan barang yang ada di sekitar box itu. Sewaktu mau menggeser box itu, si induk lari keluar dapur menuju ruang tamu teman, kami pikir dia sudah mau langsung keluar, sekalinya dia masih bersembunyi di dekat printer yang berada di ruang tamu. Fahni pun mendatanginya ke sana, eeee... lari lagi ke dapur dia. Kembali lagi  ke dapur Fahni mengejarnya, “ada di belakang ember air tante (teman memanggil Fahni tante, untuk membiasakan anaknya yang masih kecil mendengarnya dan ikut memanggil Fahni tante). Ember air itu berada di samping box makanan tadi. Jadilah Fahni mendekat ke ember itu. Lah, tikusnya lari lagi keluar ke ruang tamu, Fahni ke ruang tamu lagi. Sampai tiga kali kejadian yang sama, dapur-ruang tamu, dan yang ketiga kalinya baru si induk lari keluar rumah melalui pintu depan.
Mulailah berburu anak tikus, waktu si induk tikus tadi keluar dari belakang box makanan, Fahni sempat melihat ke sana (ke belakang box), ada anak si tikus di sana, jadilah Fahni merapatkan box itu ke dinding sebagai upaya untuk menjepitnya agar tidak lari sementara Fahni kejar si induk tadi. Setelah induknya keluar, kembali lagi Fahni ke depan box itu, Fahni dorong-doronglah box itu pakai kaki, terdengar suara anak tikus (sambil melakukan itu, Fahni berkata “maaf yach tikus, masalahnya kalau kalian tidak dimusnahkan dari dapur ini, kami  bisa terkena penyakit”. Tikus bisa mengakibatkan kita terkena penyakit Leptospirosis, yang lebih dikenal dengan istilah penyakit pes). Karena sudah kepanasan plus keringatan setelah kejar si induk, Fahni memutuskan nanti setelah makan siang baru lanjutkan untuk mengeluarkan si anak tikus dari jepitan box itu. “Mba’, sms Bapak Zahra donk, laper nich makanannya belum dibawain sampai sekarang”(tadi sebelum mengejar tikus, kami minta tolong pada Bapak Zahra untuk membelikan nasi goreng di salah atu warung makan yang ada di Tanjung Aru), “iya...iya, tunggu sebentar yach Bu”. Jadilah Mba’ Bayu menelfon Bapak Zahra, bukannya sms seperti yang Fahni minta. “Iya...iya ini sudah di jalan ini” (kata Bapak Zahra di telfon sewaktu Mba’ Bayu telfon). Tidak lama kemudian, Bapak Zahra pun datang dengan membawa pesanan kami, langsung saja Fahni duduk di ruang tengah (setelah mencuci tangan terlebih dahulu. cuci tangan dulu yach sebelum makan, jangan lupa pakai sabun)  karena Mba’ Bayu sudah menyiapkan piring dan sendok untuk kami berdua pakai. Fahni raih kantongan nasi yang ada di depan Fahni, Fahni keluarkan dari kantongan dua bungkusan nasi ke piring kami masing-masing. Jadilah kami  makan siang tanpa Bapak Zahra, karena katanya dia masih kenyang.
Alhamdulillah, hilang lagi  satu kekhawatiran di dunia ini... Perut sudah selesai diisi. (Alhamdulillah salah satu tanggung jawab pada tubuh sudah tertunaikan). Nasi goreng di warung itu memang terkenal dengan porsinya yang banyak dengan harga yang terjangkau sekali (alias murah banget), tapi porsi murah meriah itu yach memang standar, nasinya yang banyak daripada lauknya (hihihi).
Selesai memanjakan diri dengan makanan, kembali Fahni menengok si anak tikus, Cuma mengecek apa si anak masih adda di belakang box. Yup, ternyata masih ada. Fahni tidak langsung mengeksekusinya, melainkan berjalan ke pintu depan untuk merasakan sejuknya angin yang bertiup (serius udaranya terasa sangat panas siang ini). Setelah merasa cukup menghirup udara segar dari luar dan merasakan sejuknya buaian angin, kaki pun kembali melangkah ke dapur, “Mba’ ayo, liatin lagi tikusnya”, “oke”. Kembali Mba’ Bayu naik ke atas kursi (hihihi) untuk melihat akan lari ke mana anak tikus itu. Fahni pun menarik box ke arah depan, terlihatlah dua anak tikus dibelakangnya, satu anak tikus ternyata telah mati (penyot ketindihan box, agak sedih melihatnya, tapi mau bagaimana lagi?.. hikz), satunya lagi juga sudah agak kewalahan tapi masih sanggup melarikan diri lagi ke sudut bawah meja makan. Fahni pun menghampirinya ke sana, menarik jeregen minyak makan yang masih ada di sudut bawah meja, dia pun berusaha lari ke sisi kiri meja (tadi di sudut kanan bawah meja), tapi hap!!! Fahni pun berhasil menangkapnya dengan tangan yang sudah Fahni lapisi dengan kantongan kecil. Setelah dapat, Fahni langsung melemparkannya jauh-jauh ke belakang rumah Mba’ Bayu (maaf yach tikus...batinku). tinggal satu lagi anaknya yang sudah jadi bangkai, langsung saja Fahni ambil dan melemparkannya juga ke belakang melalui pintu belakang yang ada di dapur.
Alhamdulillah... akhirnya selesai juga mengeksekusi tikus-tikus yang ada di rumah Mba’ Bayu. Kata Mba’ Bayu, “andai nda ada tante, nda tau sudah beranak pinak kaya’ mana nanti?”, Fahni  yaaa senyum-senyum aja. Jadi ingat waktu di kost-an yang dulu juga sering ngejar-ngejar tikus (^_^). Alhamdulillah di kost yang sekarang tidak ada tikusnya, sempat ada dulunya (awal-awal pindah ke situ), tapi sudah diblokade jalannya untuk naik bersarang di atas palpon kost-an itu. Yup!!! Diblokade sama suamiku tersayang waktu bulan Romadhon kemarin. Alhamdulillahi Robbal’aalamiin...

Sudah dulu yach cerita untuk hari ini, insyaAlloh lain kali kita lanjutkan dengan cerita yang tidak kalah serunya...aamiin

^_^
*Fahni*
11 November 2012
19:42 pm

INGIN SAJA



Bismillahir Rohmanir Rohiim...

Entah kenapa dorongan hati sangat ingin untuk mengetik di atas keyboard ini. Padahal ingin menulis(dalam hal ini mengetik) apa juga, nda jelas!!! Hehehe
Ada tulisan yang sebenarnya sangat ingin untuk Fahni lanjutkan, tapi rasa-rasanya masih ingin berpikir santai-santai saja untuk saat ini. Dah tengah malam lagi, ckckckck...
Sebenarnya tadi Fahni dah tidur, tapi karena terbangun dan netbook ini masih dalam status OL, akhirnya membuka-buka lagi halama-halaman yang Fahni minati. Eeee tak tahunya upload-an yang tadi belum selesai (gedubrak!!!), giliran selesai malah loding lagi dan akhirnya gagal (gedubrak banyak kali!!!). Sungguh malam ini diuji kesabaran lewat netbook ini, ckckckck...
Yup, kita memang harus bisa selalu sabar dalam menghadapi setiap kondisi, jangan karena apa yang tidak kita inginkan terjadi, kita pun jadinya sibuk mengumpat, baik secara lisan maupun membatin, ada Alloh Yang Maha Mengetahui segalanya lhooo, ayooo... Lebih baik kita bertakbir “Allohu Akbar” atau pun menyebut Asma Alloh SWT lainnya untuk meredakan emosi kita yang ingin dikuasai oleh hawa nafsu, atau banyak-banyak istigfar pun insyaAlloh lebih manfaat untuk ruhani kita, aamiin...
Akhirnya, marilah menjaga hati (jagalah hati...jangan kau kotori...jagalah hati...lentera hidup ini... Lah, ko’ malah nyanyi yach?.. hehehe) kita dengan lebih banyak berdzikir dan istigfar, insyaAlloh hati akan menjadi lebih tenang dan lebih hidup, aamiin Yaa Alloh... Allohumma aamiin...
“...Yaa Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik” (QS. Al-Mu’minuun), aamiin Yaa Alloh... aamiin aamiin aamiin Yaa Robbal’aalamiin...
Semoga manfaat untuk saudari-saudaraku fillah, insyaAlloh aamiin...
^_^

Fahni
11 November 2012
0:51 am
(ikutan format adikku Fuzah sayang)

Sabtu, 10 November 2012

Seorang Adik

Bismillahir Rohmanir Rohiim...

Fahni baru beberapa kali bertemu dengannya. Belum sampai terhitung lima kali, baru empat kali pertemuan sepertinya. Namun entah kenapa rasanya seperti sudah sangat lama mengenalnya.
Di facebokk awal Fahni mengenalnya, bertanya-tanya siapa ini?.. Setelah melihat ada teman yang sama dan ternyata itu adikku, maka Fahni pun menerimanya. Awalnya biasa-biasa saja perkenalan kami, bertegur sapa di inbox, kemudian saling bertukar nomor HP yang akhirnya sering sms-an. Sungguh perkenalan yang prosesnya sangat cepat tanpa Fahni duga.
Pertemuan yang pertama dengannya kalau tidak salah pada awal bulan Mei lalu dan ternyata hari itu adalah hari jadinya. Sebenarnya saat itu sungguh Fahni merasa tidak enak karena tidak mengecek tanggal, jadinya tidak ada persiapan untuk menyambut pertemuan  saat itu sekaligus hari jadinya (tolong maafkan kakak), mau bagaimana lagi, akhirnya Fahni bawa santai saja.
Pertemuan awal kami bagi Fahni itu sangat berkesan, kenapa? Saking asyiknya kami berdua bertukar cerita, Suami Fahni tersayang sampai sempat terlupakan kalau sedang menyertai kami(tolong maafkan istrimu ini Pangeranku) ^_^

Kami asyik saat makan bersama sampai pada akhirnya Fuzah (Mahfuzah Hazirah, 24 th) mengajakku untuk foto bareng di sekitar situ(kami janji bertemu di Makassar Town Square, atau yang lebih di kenal dengan sebutan M-Tos). Sewaktu berfoto, sepertinya Fuzah masih agak malu-malu dengan kakaknya ini, jadinya terlihat di foto kalau Fuzah masih berusaha menyesuaikan diri. Karena dari awal Fuzah agak kaku, jadinya Fahni pun jadi ikutan kaku, padahal Fahni ini paling narsis orangnya kalau sudah berhadapan dengan yang namanya kamera, ^_^.
Selesai foto bersama, kami pun akhirnya saling berucap salam( Fuzah, kakak lupa waktu itu Fuzah yang ada janji sampai keburu jalan pulang atau bagaimana yach?). Setelah pertemuan yang menyenangkan itu, kami pun lebih sering bertukar sms, kadang telfonan (Fahni jarang menelfonnya karena agak tidak enak kalau-kalau sampai mengganggu, sebab Fahni tahu dari sms-nya kalau Fuzah banyak kegiatan (sungguh anak yang luar biasa).

Yaa Alloh... sungguh Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Engkau telah berkenan mengirimkan seorang adik yang Fahni tidak tahu dia sampai akhirnya Engkau pertemukan kami dalam jalinan persaudaraan yang terhitung baru, tapi terasa sudah sangat melekat di hati sangat...sangat lama..
Alhamdulillahi Robbil'aalamiin.... puji syukur hamba panjatkan ke hadirat-Mu Yaa Ilaah, karena telah mengirimkannya, mengirimkan seorang adik yang penuh kasih terhadap kakaknya yang tidak ada hubungan darah dengannya.

Yaa Alloh... semoga Engkau berkenan semakin mengeratkan jalinan persaudaraan ini karena Engkau Yaa Robb... aamiin Yaa Alloh... Allohumma aamiin...

...........bersambung......

pasalnya tidak keliatan tulisannya di layar... hikz...

^_^

Jumat, 09 November 2012

Jum'at Mubarok dan Al-Kahfi



 
Bismillahir Rohmanir Rohiim...

Hari Jum'at merupakan hari raya Ummat Muslim tiap pekannya. Kenapa disebut sebagai hari perayaan?.. Karena hari Jum'at adalah hari setelah diangkatnya ke langit amalan harian manusia, yaitu hari Kamis. Olehnya itu, kita dianjurkan memperbanyak sholawat untuk Baginda Rosulullah Shollollohu 'Alaihi Wasallam dan keluarganya. Tidak hanya itu, banyak anjuran-anjuran lainnya yang sebenarnya telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, tapi karena saya selaku hamba Alloh SWT yang amat sangat terbatas ilmunya, belum dapat lebih banyak memaparkannya, semoga di kemudian hari bisa lebih baik lagi, aamiin..

Selain memperbanyak sholawat, kita juga disunnahkan membaca surah Al-Kahfi. Di dalamnya bercerita tentang pemuda-pemuda Kahfi yang ditidurkan selama 300 dan 9 tahun lamanya setelah mereka mendapat ilham dari Alloh SWT untuk bersembunyi ke dalam Kahfi(gua) dari orang -orang yang ingin membunuh mereka karena telah bertauhid atas Alloh Yang Maha Satu. Di dalam gua itu mereka berdo'a "Ya Tuhan kami. Berikanlah kami rahmat dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami" (QS. Al-Kahfi: 10).

Pada ayat 23 dan 24 Surah ini diperintahkan untuk kita bahwa jangan sekali-kali kita menjanjikan sesuatu sebelum mengatakan insyaAlloh "...Dan ingatlah kepada Tuhan-mu apabila engkau lupa dan katakanlah, mudah-mudahan Tuhan-ku akan memberi petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat kebenarannya daripada ini" (QS.Al-Kahfi:24).

Sungguh banyak pelajaran yang bisa kita petik dari Surah Al-Kahfi, saya sangat ingin berbagi dengan saudari-saudaraku fillah tentangnya, tapi apalah daya diri ini, masih sangat terbatas ilmunya untuk bisa menguak dahsyatnya kandungan di dalamnya.

Dalam ayat 32-44 dikisahkan tentang dua orang laki-laki, seorang itu adalah laki-laki sombong yang sering membanggakan apa yang dimilikinya kepada kawannya yang beriman (laki-laki seorang lagi). Si sombong membangga-banggakan harta dan pengikutnya sampai-sampai berani mengatakan bahwa hartanya tidak akan pernah habis. Dia pun merasa yakin bahwa sekiranya dia dikembalikan kepada Tuhannya, maka dia akan memperoleh harta yang lebih banyak lagi dari yang dia dapatkan di dunia. "Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, apakah engkau ingkar kapada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna? Tetapi aku(percaya bahwa), dialah Alloh, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun" (QS. Al-Kahfi:37-38). Akhirnya si laki-laki sombong mendapatkan murka Alloh SWT dengan dimusnahkannya seluruh hartanya, hingga akhirnya dia mengatakan penyesalan tentang apa yang telah dilakukannya sambil berkata "betapa sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun" (QS. Al-Kahfi:42).

Hanya Alloh saja tempat kita memohon pertolongan dan hanya kepada Alloh semuanya akan kembali, juga hanya Alloh sebaik-baik yang memberi balasan.

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan (QS. Al-Kahfi: 46). Ayat ini menampilkan bahwa amal kebajikan yang secara berlanjut lebih baik dari harta dan anak-anak, tapi itu bukan berarti bahwa kita tidak dianjurkan untuk mencari rezki berupa harta dan keturunan, melainkan sebaiknya harta dan keluarga menjadi media kita untuk mendekat pada-Nya, menjadi media untuk mengejar keridhoan-Nya. Misalnya, kita diamanahkan telepon genggam (lebih ngetren dengan istilah Handphone, alias HP). Saat kita diamanahkan HP, kita gunakan untuk apa saja?.. Kita gunakan untuk maksiat atau untuk beribadah?.. Seperti kita juga diamanahkan keluarga (kita persempit Suami, Istri atau anak), apakah anak kita itu menjadikan kita semakin dekat dengan Pencipta-nya atau malah menjauh karena disibukkan dengan mengurusnya saja?.. Mencurahkan seluruh perhatian hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologi umum saja, tanpa membekalinya dengan pengetahuan agama. Tolong pikirkan itu baik-baik. Kita ini berasal dari mana dan akan kembali kemana? Apa yang telah kita kerjakan? Apa yang telah kita amalkan? Kita gunakan untuk apa saja yang telah Alloh amanahkan kepada kita?

Masih banyak sebenarnya yang kita bisa telusuri di dalam Surah Al-Kahfi ini. Semoga saya masih diberi kesempatan di kemudian hari untuk melanjutkannya  dengan ilmu yang lebih baik lagi, insyaAlloh aamiin...

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk saudari-saudaraku fillah, insyaAlloh... Aamiin...

Jadi, sudahkah Anda mengkhatamkan Surah Al-Kahfi hari ini?..

^_^

GEMES DECH

Bismillahir Rohmanir Rohiim...

Kenapa judulnya gemes?.. Tanya Budi... hohoho
Yup... Satu lagi bahan pembelajaran, kalau mau melakukan sesuatu, cernalah baik-baik hal apa yang sebelumnya baiknya kita lakukan.
Seperti halnya dalam mengambil langkah untuk ke depannya. Sebelum memutuskan sesuatu sebaiknya pikir dulu baik-baik dan usahakan terlebih dahulu tanyakan pada Yang Maha Berkehendak, karena Dia-lah Yang Maha Bijaksana. Dia-lah Yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya, walau banyak dari hamba-Nya yang tidak menyadari itu.
Jadiii... Tolong diingat yach saudari-saudaraku fillah... Selalu ambil langkah setelah menghadapkannya pada Yang Maha Bijaksana, OK???
^_^  
 Salam Ukhuwah...
Semoga tulisan ini bermanfaat, Allohumma aamiin

Kamis, 08 November 2012

Pagi Menggelora... Pagi Menenangkan... Pagi Ketundukan

Bismillahir Rohmanir Rohiim...

Judul tulisan ini sebenarnya diinspirasi dari status seorang kakak di facebook. Bercerita pendek tentang Bung Karno dan Bung Hatta... satunya sering menyemangati dengan ber-api-api, yang satu dengan sikap tenang dan filosifis. Sungguh dua pribadi yang saling melengkapi sebagai rekan perjuangan.

Manusia dalam menjalani kehidupannya tentu tidak bisa sendirian, selalu ada sosok-sosok manusia lainnya yang berperan dalam kehidupannya, walau itu cuma peran kecil saja mungkin. Misalnya saja, kita menginginkan sesuatu berupa benda, sedangkan itu harus diadakan atau dibuat terlebih dahulu, maka kita membutuhkan bahan-bahan untuk membuatnya bukan??? Bahan-bahan itu kita peroleh dari mana?.. Tentu dari orang lain yang memilikinya. ^_^

Manusia dalam hidupnya membutuhkan manusia lainnya yang bisa memotivasi dan juga menenangkannya. Terlebih saat manusia itu jenuh akan hari-hari yang ia lewati. Manusia itu lemah!!! Manusia itu rapuh!!! Manusia butuh tempat untuk bersandar!!!
Karena manusia hanyalah makhluk!!! Hanya makhluk!!!

Olehnya itu, kita sebagai makhluk jangan sombong akan apa yang kita miliki. Kita ini hanyalah makhluk yang diamanahkan kehidupan yang di dalamnya pun penuh dengan amanah lainnya. Sadarlah wahai makhluk-makhluk-Nya... jangan terpedaya oleh musuh-musuh kita yang memang menginginkan kita jatuh terjerembab bersama dengan mereka... naudzubillahi mindzalik

Saudari-saudaraku fillah...
Sungguh diriku menyayangi kalian karena-Nya...
Maka dari itu mari bangkit bersama untuk bermunajat ke hadirat-Nya
Mari bangkit bersama untuk memerangi hawa nafsu kita
Mari bangkit bersama memerdekakan diri kita dari ketundukan terhadap musuh-musuh yang selama ini menginginkan kehancuran kita

Bermuhasabahlah...Bermunajatlah...
Kita punya Alloh... Kita punya Kekasih...
Maka kobarkanlah semangat dalam dada untuk meraih ridho-Nya
Maka tundukkanlah kepala dalam-dalam untuk memohon dengan sangat pertolongan dari-Nya
Hadapkan semua pada-Nya...
Gantungkan semua pada-Nya...
Karena memang hanya DIA tempat kita bertawakkal!!!

semoga tulisan membawa manfaat untukmu saudari-saudaraku fillah...
InsyaAlloh... Allohumma aamiin...